Sabtu, 02 Februari 2013

Sejarah Perkembangan Seni Lukis Di Indonesia


            Secara garis besar perkembangan seni rupa Indonesia meliputi seni prasejarah,sejarah seni Indonesia-Hindu, seni Indonesia-Islam, dan seni Indonesia-Modern.

1. Seni Lukis Prasejarah Indonesia

            Pada zaman ini, lukisan dibuat pada dinding-dinding gua dan karang. Teknik yang digunakan adalah dengan menempelkan tangan ke dinding gua, lalu disemprot dengan kunyahan daun-daunan atau batu mineral berwarna. Teknik menyemprot ini dikenal dengan nama aerograph. Media lukisan lain yang digunakan yaitu tanah liat. Pewarnanya berasal dari bahan-bahan alami seperti mineral dan lemak binatang. Pada umumnya tema dan tujuan lukisan tersebut adalah magis.

             Salah satu contoh seni lukis zaman prasejarah: di Gua Leang Pattakere di Maros, Sulawesi Selatan yang menggambarkan adegan perburuan.

          2. Seni Lukis Hindu Klasik Indonesia

            Tema yang digunakan umumnya yaitu agama, mitologi, legenda, dan cerita sejarah. Gaya yang dipakai pada pahatan dinding candi zaman Majapahit adalah gaya wayang dengan komposisi bidang mendatar yang sarat dengan stilasi. Ini menunjukkan adanya persamaan dalam stilasi bentuk tokoh cerita wayang kulit dan lukisan klasik Bali.

          3. Seni  Lukis Islam Indonesia

            Pada seni Islam, terdapat satu pantangan untuk melukiskan motif makhluk hidup dalam bentuk realistis. Islam mendukung kesinambungan tradisi seni rupa sebelumnya, dengan sedikit berbeda, seperti motif stilasi binatang dan manusia dipadukan dengan huruf Arab. Biasanya lukisan tersebut menggambaran tokoh pewayangan, bianatang, dan riwayat nabi.
            4. Seni Lukis Indonesia Baru

a. Latar Belakang
o   Warisan budaya
o   Kekuatan Sejarah
o   Pengaruh Barat

b. Perkembangan Seni Lukis Indonesia Baru

            Seni lukis Indonesia baru berkembang karena adanya persentuhan seni Indonesia dengan seni modern (seni bangsa Eropa atau Amerika). Bentuk kontak budaya ini berlangsung melalui penjajahan. Saat itulah terbentuk seni rupa baru. Pada zaman ini terjadi beberapa perkembangan seperti berikut:

·         -Masa Raden Saleh (Perintisan)

Raden Saleh (1807-1880) adalah perintis seni lukis modern Indonesia. Juga orang Indonesia pertama yang medapat bimbingan melukis keturunan Belgia, A.A.J. Payen. Raden Saleh berkesempatan belajar ke Eropa yang tergolong langka bagi kalangan Indonesia. Beliau juga sempat belajar di beberapa negara lainnya, dan pada tahun 1879 memutuskan pulang ke Indonesia dan menetap di Bogor. Tahun berikutnya pada tanggal 23 April 1880 beliau wafat di Bondongan, Bogor. Kebanyakan karyanya tersimpan di Eropa karna lebih lama menetap di sana. Tapi karya-karyanya menunjukkan sikap nasionalisme Indonesia.

·        - Masa Indonesia Jelita (Mooi Indie)

Abdullah Suryosubroto (1878-1941) , keturunan bangsawan Solo tertarik dengan seni lukis saat pergi ke Eropa untuk belajar ilmu kedokteran. Sepulang dari Eropa, Abdullah S.R bermukim di Bandung dan mengembangkan gaya melukis sendiri yang dikenal dengan Indonesia Jelita ( Mooi Indie / Indies yang molek) yang menekankan pada keelokan suasana kehidupan bangsa Indonesia dengan alamnya yang subur dan masyarakatnya yang tenteram.

·         -Masa Cita Nasional

Banyak pelukis yang bergabung dengan kelompok yang prihatin dengan keadaan Indonesia yang penuh dengan kemelaratan dan terbelakang. Begitu juga dengan S. Sudjojono (1913-1986). Karena itu, dibentuklah Perkumpulan Ahli Gambar Indonesia (PERSAGI) yang mempunyai tujuan utama menggalang solidaritas nasional antar seniman lokal yang bercorak Indonesia asli.

·         -Masa Pendudukan Jepang

Pada zaman pendudukan Jepang, PERSAGI dipaksa bubar. Pada 1945 Jepang membentuk Keimin Bunka Shidoso (Pusat Kebudayaan) untuk kegiatan kesenian dengan pengajarnya yang mantan anggota PERSAGI seperti Agus Djaya Suminta dan S.Sudjojono. Para pelukis Indonesiapun menggelar pameran yang mempunyai tujuan memamerkan karya-karya pelukis lokal, juga ajang penyebaran cinta Indonesia. Didirikan pula Poesat Tenaga Rakjat (POETRA) dengan seni lukis yang memiliki peran aktif dalam menyebarkan jiwa nasionalisme.

·        - Masa Sesudah Kemerdekaan

Poster-poster perjuangan dan lukisan sketsa tampil ditengah-tengah pertempuran. Kota Yogyakarta pun menjadi pusat para pelukis karna kepindahan pusat pemerintahan ke  Yogyakarta. Setahun kemuadian, 1947, dibentuklah Seniman Indonesia Muda (SIM). Di Yogyakarta, SIM menerbitkan majalan bernama Seniman guna mengajak para seniman supaya bergabung hingga anggota terus bertambah. Setelah bertambah, mereka membentuk kelompok Peloekis Rakjat.

·         -Masa Pendidikan Formal

Pada 1949, R.J Katamsi, anggota SIM, Pelukis Rakyat, POETRA, dan Budayan Taman Siswa merintis Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) yang kini berubah menjadi ISI. Tujuan akademi ini yaitu mencetak calon2 seniman. Sementara itu di Bandung berdiri jurusan Pendidikan Seni Rupa IKIP Bandung (sekarang Universitas Pendidikan Indonesia).

·         -Masa Seni Lukis Baru di Indonesia

Seiring perkembangan teknologi, pada 1974 lahir berbagai kelompok seniman muda. Karya mereka dipamerkan dalam pameran perdana mereka di Taman Ismail Marzuki (TMI). Karya para seniman muda tersebut didasari oleh alasan berikut:
o   Membongkar peristilahan seniman sebagai atribut kalangan akademis, sementara masyarakat kecil yang aktif dalam seni tak dianggap.
o   Menggugat batasan-batasan seni yang lama dipancangkan seniman tua.
o   Menciptakan sesuatu yang baru melalui berbagai media.

2 komentar: